Kamis, 19 Mei 2016

CONTOH KASUS PENANGANAN PRE EKLAMSI BERAT









Seorang pasien masuk rumah sakit dengan pre-eklampsia yang berat pada kehamilan 29 minggu mengeluhkan sakit kepala. Seorang staf medis yunior menyarankan pemberian obat parasetamol melalui telepon  karena  dia tidak paham makna kenaikan TD pada pasien tersebut, 90 menit kemudian pasien mengalami serangan kejang.
ANALISA KASUS
Dari kasus tersebut tenaga medis yunior tidak memberikan penanganan yang tepat karena tenaga medis tersebut berorientasi pada sakit kepala ibu saja, dan tidak paham makna kenaikan tekanan darah pasien. Sehingga dia memberikan parasetamol sebagai analgesik (penghilang rasa nyeri), dan tidak menangani kenaikan tekanan darah pasien.
PENANGANAN
Non Farmakologi:
       Bersihkan jalan napas
       Pasang sulip lidah ( Tough Spatle)
       Rawat inap
       Oksigen 4-6L/menit
       Infus Ringer Laktat atau Dextrose 5%
       Pemasangan kateter untuk pemantauan diuresis
       Observasi DJJ dengan non stress test (kardiotokografi), periksa tanda vital ibu dan janin
       Rujuk untuk rencana penatalaksanaan terminasi kehamilan
       Edukasi pasien
Farmakologi:
       MgSO4 40% 8 gr IM sebagai loading dose
       MgSO4 20% 4 gr IV secara perlahan
       Dosis perawatan: MgSO4 40% 4 gr IM setiap 4 jam secara bergantian
       Nefidiphine 10 mg jika TD > 180 / 110 mmHg sebagai antihipertensi hingga TD diastolik 90-100 mmHg
       Diuretika (Hanya diberikan jika ada edema paru, gagal jantung kongestif, dan edema anasarka)
Indikasi MgSO4 : Mencegah atau mengendalikan kejang akibat eklampsia dan preeklampsia berat ( Tekanan darah tinggi )
Syarat-syarat pemberian MgSO4
       Tersedia antidotum Ca. Glukonas 10% (1 ampul / IV dalam 3 menit).
       Reflek patella (+) kuat
       RR > 16 x/menit, tanda distress nafas (-)
       Produksi urine > 100 cc dalam 4 jam sebelumnya.
Cara pemberian :
       Loading Dose ( LD )
                >> Secara intravena : 4 gr/MgSO4 20% dalam 4 menit,
         >> Secara intramuskuler : 4 gr/MgSO4 40% gluteus kanan dan 4 gr/ MgSO4 40% gluteus kiri, secara bergantian
            Jika ada tanda impending eklampsi, LD diberikan IV+IM,
Jika tidak ada impending eklampsi, LD cukup IM saja.
       Maintenance dose diberikan 4 jam setelah loading dose, secara IM 4 gr/MgSO4 40%/4 jam, bergiliran pada gluteus kanan/kiri.
Penghentian MgSO4 :
    Pengobatan dihentikan bila terdapat tanda-tanda intoksikasi, setelah 6 jam pasca persalinan, atau dalam 6 jam tercapai normotensi.
      Jika terjadi PEB, maka persalinan harus terjadi dalam 24 jam ( Sebagai terminasi kehamilan )
      Sedangkan jika terjadi Eklamsia, maka persalinan harus terjadi dalam 12 jam.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar