“ LUKA ABRASI "
Luka abrasi adalah pengelupasan kulit. Dapat
terjadi superfisial jika hanya epidermis saja yang terkena, dan bisa lebih
dalam ke lapisan bawah kulit ( Dermis ) atau lebih dalam lagi sampai ke
jaringan lunak bawah kulit. Jika abrasi terjadi lebih dalam dari lapisan
epidermis, pembuluh darah dapat terkena
sehingga terjadi perdarahan. Arah dari pengelupasan dapat ditentukan dengan
pemeriksaan luka. Dua tanda yang dapat digunakan, yaitu tanda yang pertama
adalah arah dimana epidermis bergulung, dan tanda yang kedua adalah hubungan
kedalaman pada luka yang menandakan ketidakteraturan benda yang mengenainya.
Pola dari abrasi sendiri
dapat menentukan bentuk dari benda yang mengenainya. Waktu terjadinya luka
sendiri sulit dinilai dengan mata telanjang. Perkiraan kasar usia luka dapat
ditentukan secara mikroskopik. Kategori yang digunakan untuk menentukan usia
luka adalah saat ini ( Beberapa jam
sebelum ), baru terjadi ( Beberapa jam sebelum sampai beberapa hari ), beberapa
hari yang lalu, serta lebih dari beberapa hari. Efek lanjut dari abrasi sangat
jarang terjadi. Infeksi dapat terjadi pada abrasi yang luas.
A.
MACAM – MACAM ABRASI DAN PENANGANANNYA
1.
Vulnus Excoriasi
( Luka
Lecet )
Pengertian : Jenis luka yang satu
ini derajat nyerinya biasanya lebih tinggi dibanding luka robek, mengingat luka
jenis ini biasanya terletak di ujung-ujung syaraf nyeri di kulit.
Cara penanganan : Pertama yang harus
dilakukan adalah membersihkan luka terlebih dahulu menggunakan NaCl 0,9%, jenis
luka ini tidak memungkinkan kita melakukan anastesi, namun analgetik boleh
diberikan. Setelah bersih, berikan desinfektan. Perawatan jenis luka ini adalah
perawatan luka terbuka, namun harus tetap
bersih, hindari penggunaan iodine salep pada luka jenis ini, karena hanya akan
menjadi sarang kuman, dan pemberian iodine juga tidak perlu dilakukan tiap
hari, karena akan melukai jaringan yang baru terbentuk.
2.
Vulnus Insivum ( Luka Sayat )
Pengertian : Luka sayat adalah jenis luka yang disebabkan karena sayatan
dari benda tajam, bisa logam maupun kayu dan lain sebgainya. Jenis luka ini
biasanya tipis.
Cara penanganan : Yang perlu dilakukan
adalah membersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9 % dan memberikan
desinfektan.
3.
Vulnus Combustion ( Luka Bakar)
Pengertian : Merupakan luka yang disebabkan akibat kontaksi antara kulit
dengan zat panas seperti air panas ( Air mendidih ), api, dan lain-lain.
Cara penanganan : Penanganan paling
awal luka ini adalah memberi guyuran air pada luka dibawah air mengalir,
bukan menggunakan odol apalagi minyak tanah. Alirkan dibawah air mengalir untuk
perpindahan kalornya. Bila terbentuk bula boleh dipecahkan, perawatan luka
jenis ini adalah perawatan luka terbuka dengan tetap menjaga sterilitas
mengingat luka jenis ini sangat mudah terinfeksi. Dan ingat kebutuhan cairan
pada pasien luka bakar.
B.
BALUTAN UNTUK LUKA ABRASI
Luka abrasi harus ditutup dengan kassa kering
dan steril untuk mengurangi infeksi pada luka dan untuk mempercepat penyembuhan
luka. Karena luka yang terbuka akan mudah untuk terkontaminasi dengan benda
asing. Sehingga luka ini harus ditutup untuk mengurangi terjadinya angka
infeksi. Balutan untuk luka abrasi disesuaikan dengan luas luka dan kedalaman
luka. Bila luka terlalu luas, maka luka itu membutuhkan balutan secara sirkuler
tanpa di balik. Namun jika luka tidak terlalu luas, maka luka dapat ditutup
dengan kassa kering dan steril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar