Sabtu, 02 April 2016

PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT ( PPGD )


LUKA ABRASI "

Luka abrasi adalah pengelupasan kulit. Dapat terjadi superfisial jika hanya epidermis saja yang terkena, dan bisa lebih dalam ke lapisan bawah kulit ( Dermis ) atau lebih dalam lagi sampai ke jaringan lunak bawah kulit. Jika abrasi terjadi lebih dalam dari lapisan epidermis,  pembuluh darah dapat terkena sehingga terjadi perdarahan. Arah dari pengelupasan dapat ditentukan dengan pemeriksaan luka. Dua tanda yang dapat digunakan, yaitu tanda yang pertama adalah arah dimana epidermis bergulung, dan tanda yang kedua adalah hubungan kedalaman pada luka yang menandakan ketidakteraturan benda yang mengenainya.
Pola dari abrasi sendiri dapat menentukan bentuk dari benda yang mengenainya. Waktu terjadinya luka sendiri sulit dinilai dengan mata telanjang. Perkiraan kasar usia luka dapat ditentukan secara mikroskopik. Kategori yang digunakan untuk menentukan usia luka adalah saat ini         ( Beberapa jam sebelum ), baru terjadi ( Beberapa jam sebelum sampai beberapa hari ), beberapa hari yang lalu, serta lebih dari beberapa hari. Efek lanjut dari abrasi sangat jarang terjadi. Infeksi dapat terjadi pada abrasi yang luas.

A.    MACAM – MACAM ABRASI DAN PENANGANANNYA
1.      Vulnus Excoriasi ( Luka Lecet )
Pengertian : Jenis luka yang satu ini derajat nyerinya biasanya lebih tinggi dibanding luka robek, mengingat luka jenis ini biasanya terletak di ujung-ujung syaraf nyeri di kulit.
Cara penanganan : Pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka terlebih dahulu menggunakan NaCl 0,9%, jenis luka ini tidak memungkinkan kita melakukan anastesi, namun analgetik boleh diberikan. Setelah bersih, berikan desinfektan. Perawatan jenis luka ini adalah perawatan luka terbuka, namun harus  tetap bersih, hindari penggunaan iodine salep pada luka jenis ini, karena hanya akan menjadi sarang kuman, dan pemberian iodine juga tidak perlu dilakukan tiap hari, karena akan melukai jaringan yang baru terbentuk.

2.      Vulnus Insivum ( Luka Sayat )
Pengertian : Luka sayat adalah jenis luka yang disebabkan karena sayatan dari benda tajam, bisa logam maupun kayu dan lain sebgainya. Jenis luka ini biasanya tipis.
Cara penanganan : Yang perlu dilakukan adalah membersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9 % dan memberikan desinfektan.
3.      Vulnus Combustion ( Luka Bakar)
Pengertian : Merupakan luka yang disebabkan akibat kontaksi antara kulit dengan zat panas seperti air panas ( Air mendidih ), api, dan lain-lain.
Cara penanganan : Penanganan paling awal luka ini adalah memberi guyuran air pada luka dibawah air mengalir, bukan menggunakan odol apalagi minyak tanah. Alirkan dibawah air mengalir untuk perpindahan kalornya. Bila terbentuk bula boleh dipecahkan, perawatan luka jenis ini adalah perawatan luka terbuka dengan tetap menjaga sterilitas mengingat luka jenis ini sangat mudah terinfeksi. Dan ingat kebutuhan cairan pada pasien luka bakar. 
B.     BALUTAN UNTUK LUKA ABRASI
Luka abrasi harus ditutup dengan kassa kering dan steril untuk mengurangi infeksi pada luka dan untuk mempercepat penyembuhan luka. Karena luka yang terbuka akan mudah untuk terkontaminasi dengan benda asing. Sehingga luka ini harus ditutup untuk mengurangi terjadinya angka infeksi. Balutan untuk luka abrasi disesuaikan dengan luas luka dan kedalaman luka. Bila luka terlalu luas, maka luka itu membutuhkan balutan secara sirkuler tanpa di balik. Namun jika luka tidak terlalu luas, maka luka dapat ditutup dengan kassa kering dan steril.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar